Dalam Rangka Ngusaba Ida Betara Turun Kabeh Pura Agung Besakih, Ribuan Semeton MGTH Nusantara Ngiring Pemelastian Ida Betara Pura Pedarman MGTH Dalem Bakas Besakih.

Karangasem (MGTHBangli) | Upacara karya ngusaba Ida Betara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, puncaknya jatuh pada hari Purnama kedasa, tgl 24 Maret 2024. Sebelum puncak karya, diawali dengan upacara Melasti yang dilaksanakan hari Jumat, (22/3/2024) ke lokasi sumber mata air pura Taman Sari Tegal Suci Tegenan dengan jarak tempuh 5 km dilakukan berjalan kaki pulang pergi.

Maha Gotra Tirta Harum (MGTH) Nusantara yang populasinya cukup banyak, data sementara  17.500 KK lebih (data saat MAHASABHA Tahun 2021), tersebar di seluruh wilayah Nusantara, berupaya memanfaatkan momentum karya tersebut untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan pasemetonan MGTH.

Ketua umum MGTH Nusantara Dr. dr. Anak Agung Gde Putra Wiraguna, SPKK (K), mengatakan, Karya Puja Wali Ida Betara turun kabeh di Besakih tahun ini memang kami himbau agar seluruh semeton, baik yang berdomisili di Bali maupun seluruh Indonesia untuk senantiasa meningkatkan srada dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta Leluhur.

Khusus untuk melasti tahun ini, jauh hari sebelumnya telah kami organisir dalam kepanitiaan dan kami kerahkan terutama generasi muda di seluruh Kabupaten dan Kota se-Bali, karena prosesi tersebut dengan jalan kaki pulang pergi. Sambutan mereka sangat antusias untuk ngiring dan mengusung Prelingga Ida Betara Dalem Bakas Besakih serta uperengga lainnya. Karena jumlah pengiring cukup banyak, kompak dan bersemangat, kiranya hal ini dapat menginspirasi dan memotivasi semeton yang lainnya di seluruh wilayah Nusantara untuk meningkatkan eksistensinya sebagai paiketan dan pakilitan MAHA GOTRA TIRTA HARUM.

Sebelum berangkat semua pengiring melasti terlebih dahulu dikumpulkan di halaman parkir Pura Manikmas Besakih, semacam apel siaga dan diberikan arahan untuk memastikan prosesi melasti dari awal sampai akhir agar berjalan dengan lancar, tertib, khusuk, aman, damai, dan dapat menjadi contoh kepada pengiring lainnya.

Selama dalam perjalanan agar fokus melakukan kontemplasi kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Ida Betara melalui prelingga yang diusung sangat sakralkan, diiringi suara gong, genta, puja mantra dan gita shanti. Jadilah teladan seperti apa yang telah dilakukan oleh leluhur kita pada zaman dulu. Banyak yang memegang tampuk pemerintahan pada zaman Kerajaan, di tiga Kerajaan, yaitu : Tamanbali, Nyalian dan Bangli, dalam kurun waktu yang sangat lama, bahkan Kerajaan Bangli masih eksis ketika diawal Indonesia merdeka. Setelah Indonesia merdeka, Pengelingsir dan semeton kita banyak yang memegang peranan penting di Pemerintahan maupun sektor lainnya. Petik dan amalkanlah nilai-nilainya.

“Henyahkanlah sifat benci dan dengki serta sifat-sifat buruk lainnya. Upayakan selalu agar kita hidup rukun dan saling mengasihi. Junjung tinggi nilai-nilai kemanusian, karena sifat-sifat luhur tersebut adalah jalan yang terberkati menuju kemajuan duniawi maupun spiritual,” pungkasnya.

Secara terpisah, Ketua Panitia Melasti I Dewa Gede Putra Adnyana dan juga sebagai Ketua MGTH Bangli mengatakan, yang terlibat dalam prosesi melasti tahun ini sebanyak 2.070 orang. Terdiri dari 210 Pengempon, Pemangku 50 orang, tenaga medis 11 orang, sekeha gita shanti 15 orang, Gambelan Baleganjur 2 Barung (Sekeha Baleganjur MGTH Tampaksiring Gianyar dan Sekeha Baleganjur MGTH Sulahan Bangli), staf  Kominfo 12 orang, pengiring non pengempon termasuk tameng dada/pecalang 1.772 orang dari seluruh kabupaten dan Kota se Bali.

Dari jumlah pengiring pemelastian yang membludak dan jarak relatif pendek dari tahun lalu kami tetap memakai sistim estape per 1 KM maka kami bagi menjadi 5 (lima) kelompok yang terdiri dari yaitu :

  1. KM 0 Pura Dalem Bakas Besakih pengiring yaitu : MGTH Karangasem,
  2. KM 1 posisi Parkiran Manikmas pengiring yaitu : MGTH Gianyar dengan Baleganjur,
  3. KM 2 posisi Parkir Kedungdung pengiring yaitu : MGTH Klungkung, MGTH Badung, MGTH Kota Denpasar, MGTH Tabanan dan MGTH Negara,
  4. KM 3 pengiring yaitu : MGTH Buleleng ,
  5. KM 4 pengiring MGTH Bangli dengan Baleganjur.

“Kami upayakan semua pengiring pemelastian agar memakai pakaian seragam yaitu, destar berwarna putih, baju hitam berlogo MGTH serta dengan tulisan MAHA GOTRA TIRTA HARUM, kampuh berwarna putih dan wastra berwarna hitam sebagai ciri khas. Peserta Melasti yaitu Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana,” ujarnya (dgr).

Bagikan Tulisan ini :